Syiahindonesia.com - Syiah berkata: kami tidak sepakat dengan mereka (Ahlus Sunnah) tentang Illah (Tuhan), Nabi, dan imam. Karena mereka berkata: bahwa Tuhan mereka adalah Tuhan yang mengutus Muhammad saw sebagai Nabi-Nya dan mengangkat Abu Bakar ra sebagai khalifah sesudahnya. Kami tidak mengakui Tuhan dan Nabi yang begini, tapi menurut kami; sesungguhnya Tuhan yang mengangkat Abu Bakar sebagai khalifahNabi-Nya bukan Tuhan kami, dan Nabi-Nya pun bukan Nabi kami.
Lihat: kitab al-Anwar an-Nu’maniyah, oleh Nikmatullah al-Jazari (2/278).
Syiah berkata: Allah tidak bida dilihat pada hari kiamat, dan Allah tidak bisa disifati dengan tempat dan waktu tidak pula bisa ditunjuk dengan arah. Barangsiapa yang berkata bahwa allah turun kelangit dunia, atau Dia menampakan wujud-Nya kepada penduduk surga yang terangnya seperti rembulan ditengah mala, atau semacam itu, maka statusnya adalah kafir.
Lihat: kitab Aqaid al-Imamiyah, oleh Muhammad Ridha Muzhaffar hal. 58.
Lihat: kitab al-Anwar an-Nu’maniyah, oleh Nikmatullah al-Jazari (2/278).
Syiah berkata: Allah tidak bida dilihat pada hari kiamat, dan Allah tidak bisa disifati dengan tempat dan waktu tidak pula bisa ditunjuk dengan arah. Barangsiapa yang berkata bahwa allah turun kelangit dunia, atau Dia menampakan wujud-Nya kepada penduduk surga yang terangnya seperti rembulan ditengah mala, atau semacam itu, maka statusnya adalah kafir.
Lihat: kitab Aqaid al-Imamiyah, oleh Muhammad Ridha Muzhaffar hal. 58.
Baca
artikel selengkapnya di AQIDAH SYIAH tafhadol
Syiah berkata: sesungguhnya Allah akan menggandeng orang Mukmin pada Hari Kiamat, dan orang Mukmin juga menggandeng Rabb-Nya sembari menyebutkan dosa-dosanya.
Lalu ditanyakan bagaimana cara dia menggandeng-Nya? Syiah berkata: (dia menunjukkan) dengan cara meletakkan tangannya di pusarku. Lalu berkata: dengan cara begini, seperti seorang yang sedang berbisik kepada temannya tentang suatu rahasia.
Lihat: kitab al-Ushul as-Sittah Asyar, tahqiq Dhiya’uddin al-Mahmudi hal. 203.
Syiah berkata: sesungguhnya Allah turun kebumi pada Hari Arafah disaat peratama matahari tergelincir di atas unta yang membuang kotorannya kemudian orang-orang yang berada di Arafah saling berebut dan menyherbu kedua pahanya dari arah kanan dan kiri.
Lihat: kitab al-Ushul as-Sittah Asyar, tahqiq Dhiya’uddin al-Mahmudi hal. 204.
Syiah berkata: sesungguhnya menghadap kuburan adalah perkara yang lazim dilakukan, meski arahnya tidak sesuai dengan arah kiblat, begitu pula peziarah kubur yang menghadap kuburan berada dalam posisi sama dengan kiblat, arah dimana allah berada dan orang-orang diperintahkan untuk menghadap pada saat ziarah.
Lihat: Kitab Bihar al-Anwar, oleh al-Majlisi (101/369)
Syiah berkata: sesunggunnya “Aah” termasuk nama-nama Allah yang baik. Karena itu, siapa yang berkata “Aah” maka secara otomatis dia telah berisighatsah kepada Allah.
Lihat: kitab Mustadrak al-Wasail, oleh Nuri at-Thabarsi (2/148)
Syiah berkata: sesungguhnya Allah mengunjungi al-Husain bin Ali ra dan berjabat tangan dengannya lalu duduk bersama diatas ranjang.
Lihat: kitab Shahifal al-Abrar, oleh Mirza Muhammad Taqi (2/140)
Lalu ditanyakan bagaimana cara dia menggandeng-Nya? Syiah berkata: (dia menunjukkan) dengan cara meletakkan tangannya di pusarku. Lalu berkata: dengan cara begini, seperti seorang yang sedang berbisik kepada temannya tentang suatu rahasia.
Lihat: kitab al-Ushul as-Sittah Asyar, tahqiq Dhiya’uddin al-Mahmudi hal. 203.
Syiah berkata: sesungguhnya Allah turun kebumi pada Hari Arafah disaat peratama matahari tergelincir di atas unta yang membuang kotorannya kemudian orang-orang yang berada di Arafah saling berebut dan menyherbu kedua pahanya dari arah kanan dan kiri.
Lihat: kitab al-Ushul as-Sittah Asyar, tahqiq Dhiya’uddin al-Mahmudi hal. 204.
Syiah berkata: sesungguhnya menghadap kuburan adalah perkara yang lazim dilakukan, meski arahnya tidak sesuai dengan arah kiblat, begitu pula peziarah kubur yang menghadap kuburan berada dalam posisi sama dengan kiblat, arah dimana allah berada dan orang-orang diperintahkan untuk menghadap pada saat ziarah.
Lihat: Kitab Bihar al-Anwar, oleh al-Majlisi (101/369)
Syiah berkata: sesunggunnya “Aah” termasuk nama-nama Allah yang baik. Karena itu, siapa yang berkata “Aah” maka secara otomatis dia telah berisighatsah kepada Allah.
Lihat: kitab Mustadrak al-Wasail, oleh Nuri at-Thabarsi (2/148)
Syiah berkata: sesungguhnya Allah mengunjungi al-Husain bin Ali ra dan berjabat tangan dengannya lalu duduk bersama diatas ranjang.
Lihat: kitab Shahifal al-Abrar, oleh Mirza Muhammad Taqi (2/140)
Bismillah...
Langsung aja yaa....
Tolong berikan komentar dari tiap blog yang ana list di bawah ini dengan akun facebook atau akun gmail anda.. bagi yang ngerti mungkin paham, tapi bagi yang tidak mengerti....afwan ana tidak bisa menyebutkan alasannya... tapi jika kalian para ahlul sunnah peduli akan kesesatan syiah.. berikan saja komentar di tiap blog dan jangan lupa sebarkan kesetiap muslim dipertemanan anda...
Jangan Lupa pula copas link di bawah ini ke dalam artikel blog antum semua
nb: silakan buka artikelnya baru bisa komentar ...
Atas supportnya Jazakalloh..
by.... Denyut Nadi
Post A Comment:
0 comments: